Dago
merupakan salah satu kawasan yang paling digemari di kota Bandung.
Kawasan yang terletak di bagian utara kota Bandung ini memiliki daya
tarik tersendiri. Di kawasan ini terdapat berbagai tempat wisata dan
pusat wisata kuliner menarik. Misalnya wisata air terjun Curug Dago
maupun hutan lindung yang dinamakan Taman Hutan Raya. Tempat bersejarah
juga ada di Dago seperti Goa Belanda dan Goa Jepang. Kemudian daerah
perluasan Dago di paling utara kota Bandung yang dikenal sebagai Dago
Pakar juga menyediakan berbagai resto yang menarik untuk dikunjungi
sambil menikmati panorama kota Bandung yang mempesona.
Sejak
jaman kolonial Belanda, daerah Dago telah menjadi tempat yang paling
disukai oleh warga Belanda pada jaman itu. Di Dago dibangung berbagai
vila dan rumah milik warga Belanda dengan ciri khas jalan yang di sisi
jalannya ditanami pepohonan yang tinggi. Selain itu, berbagai fasilitas
umum juga dibangung di tempat ini pada masa kolonial Belanda. Salah satu
yang masih bertahan hingga saat ini misalnya ITB yang didirikan pada
tahun 1920. ITB pada awalnya bernama de Technische Hoogeschool te
Bandung (THB). Selain itu ada juga Kebun Binatang Bandung yang juga
dikembangkan sejak lama. Kemudian ada juga Dago Tea House atau pada
jaman Belanda disebut sebagai Dago Thee Huis yang artinya “Rumah Teh
Dago”. Tempat ini dibangun sebagai restoran tempat menikmati acara minum
teh dan kuliner pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi
Parahyangan pada masa itu.
Dago Tea House
Dago
Tea House terletak di kawasan Dago pada ketinggian 600 meter dari
permukaan laut. Udara yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai dan
menikmati makanan dan minuman di sini. Anda dapat melewati Jalan Ir. H.
Juanda untuk mencapai tempat ini hingga hampir ujung utara jalan ini.
Ketika masuk, Anda harus membeli tiket masuk ke area Dago Tea House
seharga Rp. 1.000,- per orang.
Meski
pada awalnya merupakan tempat untuk minum teh dan makan atau restoran,
belakangan tempat ini diubah menjadi Taman Budaya Provinsi Jawa Barat.
Di Taman Budaya Jawa Barat ini sering digelar berbagai pentas kesenian
dan budaya Sunda. Belakangan namanya diubah menjadi Balai Pengelolaan
Taman Budaya Jawa Barat.
Tujuan
didirikan Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat
atau cagar budaya. Di tempat ini sering diadakan pertunjukkan di tempat
pertunjukkan dan teater terbuka. Lalu juga terdapat galeri seni yang
menampilkan berbagai seni tradisional Jawa Barat. Terdapat juga ruang
workshop untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Setiap minggu di
tempat ini selalu ada pertunjukkan dan pagelaran seni serta budaya.
Sedangkan setiap akhir tahun pada malam pergantian tahun, Taman Budaya
menyelenggarkan pertunjukan Bajidoran.
Luas
dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House
sekitar 4 hektar. Selain lahan parkir yang luas, terdapat juga beberapa
fasilitas lainnya, antara lain:
A. Bangunan Utama Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)
Gedung
utama yang dahulu digunakan sebagai Restoran Dago Tea House. Memiliki
panggung dengan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung hingga 1200
penonton. Untuk tempat duduk penonton terdiri atas dua buah tribun,
yaitu tribun atas dan tribun bawah. Yang menarik adalah teater ini
adalah teater terbuka, sehingga penonton juga dapat menikmati
pemandangan keindahan kota Bandung dan menikmati kesejukan udara
pegunungan. Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas
Jawa Barat yang terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu
Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, sandiwara, Tembang Sunda, Kuda
Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.
B. Teater Taman
Selain
teater utama, terdapat juga teater taman yang berukuran lebih kecil.
Anda dapat menikmati pertunjukkan sembari menikmati keindahan taman di
sini.
C. Galeri Pameran
Terdapat
galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat pameran seni
rupa, lomba dan diskusi. Galeri terdiri atas dua buah ruangan yaitu di
depan dan di belakang. Dahulu galeri ini dikenal dengan nama “Roemah
Teh” yang sering dijadikan tempat minum teh seperti nama tempat utamanya
yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago.
D. Sanggar Seni Tari
Karena
berfungsi sebagai Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, maka di
sini juga tersedia sanggar tari. Tempat ini digunakan sebagai pusat
latihan tari Jawa Barat termasuk Jaipongan.
E. Perpustakaan
Pada bangunan utama juga terdapat perpustakaan untuk umum yang berisi koleksi buku-buku seni dan budaya.
F. Cindera Mata
Anda
juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik
kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.
G. Boga Kuring
Di
lantai atas gedung utama terdapat Cafe Boga Kuring. Anda dapat
menikmati berbagai sajian makanan khas Sunda di sini seperti nasi liwet,
sayur asam, lalapan, dan karedok. Tidak ketinggalan minuman khas
tradisional Sunda yaitu bandrek dan bajigur. Selain makanan dan minuman
khas Sunda, Anda juga dapat memesan berbagai jenis makanan Eropa dan
Chinese Food seperti beef steak, sandwich, salad, fish steak, chicken
steak, dan seafood.
Harga
makanan dan minuman di sini relatif murah. Harga nasi liwet porsi 2
orang sekitar Rp. 25.000,- serta bandrek dan bajigur sekitar Rp. 7.000,-
per gelas. Selain di lantai atas gedung utama, Anda juga dapat
menikmati santapan Anda di pondok atau saung dalam bahasa Sunda yang
telah disediakan sambil lesehan menikmati panorama yang indah.
H. Bandrek dan Bajigur
Anda
dapat menikmati berbagai sajian khas makanan Sunda maupun makanan
lainnya di Dago Tea House. Salah satu menu favorit di tempat ini adalah
bandrek dan bajigur. Bandrek dan bajigur merupakan minuman tradisional
di Jawa Barat. Rasanya manis dan nikmat.
Keduanya
memiliki kandungan jahe yang membuat minuman ini cocok diminum di udara
dingin. Bandrek memiliki campuran jahe dengan gula merah dan air
kelapa. Di dalam minuman bandrek juga terdapat potongan kelapa yang juga
bisa dimakan. Kadang ditambahkan susu kental manis untuk menambah
kenikmatan bandrek. Sedangkan bajigur merupakan campuran jahe yang
dicampur gula merah dan ditambah butiran jelly. Sama seperti bandrek,
bajigur juga kadang ditambahkan susu kental manis. Kedua minuman
tradisional ini biasanya disajikan dalam kondisi panas sehingga menambah
kehangatan dan kekuatan tubuh di udara dingin pegunungan.
Dago
Tea House atau Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat dapat menjadi
tempat yang menarik untuk dikunjungi. Anda dapat menikmati santapan yang
lezat sambil menikmati dan mempelajari kesenian Sunda. Tempat ini dapat
menjadi media pendidikan yang menghibur seluruh keluarga.
source : by Rumah Bukit Dago Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar