Minggu, 26 Februari 2012

panorama " DAGO HOUSE TEA "

Dago merupakan salah satu kawasan yang paling digemari di kota Bandung. Kawasan yang terletak di bagian utara kota Bandung ini memiliki daya tarik tersendiri. Di kawasan ini terdapat berbagai tempat wisata dan pusat wisata kuliner menarik. Misalnya wisata air terjun Curug Dago maupun hutan lindung yang dinamakan Taman Hutan Raya. Tempat bersejarah juga ada di Dago seperti Goa Belanda dan Goa Jepang. Kemudian daerah perluasan Dago di paling utara kota Bandung yang dikenal sebagai Dago Pakar juga menyediakan berbagai resto yang menarik untuk dikunjungi sambil menikmati panorama kota Bandung yang mempesona.



Sejak jaman kolonial Belanda, daerah Dago telah menjadi tempat yang paling disukai oleh warga Belanda pada jaman itu. Di Dago dibangung berbagai vila dan rumah milik warga Belanda dengan ciri khas jalan yang di sisi jalannya ditanami pepohonan yang tinggi. Selain itu, berbagai fasilitas umum juga dibangung di tempat ini pada masa kolonial Belanda. Salah satu yang masih bertahan hingga saat ini misalnya ITB yang didirikan pada tahun 1920. ITB pada awalnya bernama de Technische Hoogeschool te Bandung (THB). Selain itu ada juga Kebun Binatang Bandung yang juga dikembangkan sejak lama. Kemudian ada juga Dago Tea House atau pada jaman Belanda disebut sebagai Dago Thee Huis yang artinya “Rumah Teh Dago”. Tempat ini dibangun sebagai restoran tempat menikmati acara minum teh dan kuliner pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi Parahyangan pada masa itu.

Dago Tea House
Dago Tea House terletak di kawasan Dago pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut. Udara yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai dan menikmati makanan dan minuman di sini. Anda dapat melewati Jalan Ir. H. Juanda untuk mencapai tempat ini hingga hampir ujung utara jalan ini. Ketika masuk, Anda harus membeli tiket masuk ke area Dago Tea House seharga Rp. 1.000,- per orang.

Meski pada awalnya merupakan tempat untuk minum teh dan makan atau restoran, belakangan tempat ini diubah menjadi Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Di Taman Budaya Jawa Barat ini sering digelar berbagai pentas kesenian dan budaya Sunda. Belakangan namanya diubah menjadi Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat.

Tujuan didirikan Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat atau cagar budaya. Di tempat ini sering diadakan pertunjukkan di tempat pertunjukkan dan teater terbuka. Lalu juga terdapat galeri seni yang menampilkan berbagai seni tradisional Jawa Barat. Terdapat juga ruang workshop untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Setiap minggu di tempat ini selalu ada pertunjukkan dan pagelaran seni serta budaya. Sedangkan setiap akhir tahun pada malam pergantian tahun, Taman Budaya menyelenggarkan pertunjukan Bajidoran.

Luas dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House sekitar 4 hektar. Selain lahan parkir yang luas, terdapat juga beberapa fasilitas lainnya, antara lain:


A. Bangunan Utama Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)

Gedung utama yang dahulu digunakan sebagai Restoran Dago Tea House. Memiliki panggung dengan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung hingga 1200 penonton. Untuk tempat duduk penonton terdiri atas dua buah tribun, yaitu tribun atas dan tribun bawah. Yang menarik adalah teater ini adalah teater terbuka, sehingga penonton juga dapat menikmati pemandangan keindahan kota Bandung dan menikmati kesejukan udara pegunungan. Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas Jawa Barat yang terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, sandiwara, Tembang Sunda, Kuda Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.

B. Teater Taman

Selain teater utama, terdapat juga teater taman yang berukuran lebih kecil. Anda dapat menikmati pertunjukkan sembari menikmati keindahan taman di sini.

C. Galeri Pameran

Terdapat galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat pameran seni rupa, lomba dan diskusi. Galeri terdiri atas dua buah ruangan yaitu di depan dan di belakang. Dahulu galeri ini dikenal dengan nama “Roemah Teh” yang sering dijadikan tempat minum teh seperti nama tempat utamanya yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago.

D. Sanggar Seni Tari

Karena berfungsi sebagai Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, maka di sini juga tersedia sanggar tari. Tempat ini digunakan sebagai pusat latihan tari Jawa Barat termasuk Jaipongan.

E. Perpustakaan

Pada bangunan utama juga terdapat perpustakaan untuk umum yang berisi koleksi buku-buku seni dan budaya.

F. Cindera Mata

Anda juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.

G. Boga Kuring

Di lantai atas gedung utama terdapat Cafe Boga Kuring. Anda dapat menikmati berbagai sajian makanan khas Sunda di sini seperti nasi liwet, sayur asam, lalapan, dan karedok. Tidak ketinggalan minuman khas tradisional Sunda yaitu bandrek dan bajigur. Selain makanan dan minuman khas Sunda, Anda juga dapat memesan berbagai jenis makanan Eropa dan Chinese Food seperti beef steak, sandwich, salad, fish steak, chicken steak, dan seafood.

Harga makanan dan minuman di sini relatif murah. Harga nasi liwet porsi 2 orang sekitar Rp. 25.000,- serta bandrek dan bajigur sekitar Rp. 7.000,- per gelas. Selain di lantai atas gedung utama, Anda juga dapat menikmati santapan Anda di pondok atau saung dalam bahasa Sunda yang telah disediakan sambil lesehan menikmati panorama yang indah.

H. Bandrek dan Bajigur
Anda dapat menikmati berbagai sajian khas makanan Sunda maupun makanan lainnya di Dago Tea House. Salah satu menu favorit di tempat ini adalah bandrek dan bajigur. Bandrek dan bajigur merupakan minuman tradisional di Jawa Barat. Rasanya manis dan nikmat.

 Keduanya memiliki kandungan jahe yang membuat minuman ini cocok diminum di udara dingin. Bandrek memiliki campuran jahe dengan gula merah dan air kelapa. Di dalam minuman bandrek juga terdapat potongan kelapa yang juga bisa dimakan. Kadang ditambahkan susu kental manis untuk menambah kenikmatan bandrek. Sedangkan bajigur merupakan campuran jahe yang dicampur gula merah dan ditambah butiran jelly. Sama seperti bandrek, bajigur juga kadang ditambahkan susu kental manis. Kedua minuman tradisional ini biasanya disajikan dalam kondisi panas sehingga menambah kehangatan dan kekuatan tubuh di udara dingin pegunungan.

Dago Tea House atau Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat dapat menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Anda dapat menikmati santapan yang lezat sambil menikmati dan mempelajari kesenian Sunda. Tempat ini dapat menjadi media pendidikan yang menghibur seluruh keluarga.

Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat
Jl. Bukit Dago Utara No. 53
Bandung - 40135








Tidak ada komentar:

Posting Komentar